Remaja Kristen yang
berkomitmen
mengidentifikasi diri sebagai orang Kristen dan mengatakan bahwa mereka telah membuat komitmen pribadi untuk mengikuti Yesus.
Remaja Kristen nominal
mengidentifikasi diri sebagai orang Kristen tetapi belum membuat komitmen pribadi untuk mengikuti
komitmen pribadi untuk
Yesus Kristus.
Remaja lainnya
tidak mengidentifikasi sebagai orang Kristen dan/atau tidak yakin tentang siapa Yesus itu.
Mereka memiliki pengetahuan yang lebih kuat
tentang ajaran Kristen tentang Yesus
dibandingkan remaja kristen secara global.
Bible-engage teens (38%)
Remaja yang meyakini
Alkitab sebagai standar yang tinggi (Alkitab adalah
Firman Allah,
dinspirasikan oleh Roh
Allah dan tidak mengandung kesalahan), membacanya berulang kali dalam seminggu.
Bible-open (51%)
Remaja yang meyakini Alkitab
sebagai standar yang tinggi namun tidak membacanya
sesering remaja di kategori
Bible-engage. Remaja yang memiliki pandangan netral (tidak menjadikannya standar
yang tinggi atau tidak menganggapnya negatif)
terhadap Alkitab juga dimasukkan ke dalam
kategori ini.
Bible-unengaged (10%)
Remaja lainnya yang tidak termasuk dalam 2 kategori lainnya
1.
Tuntunan pembacaan Alkitab secara praktis yang merangkul dua
pendekatan secara bersamaan: pembacaan reflektif pribadi dan studi kelompok dalam komunitas.
2.
Evaluasi berkala atas
program pendalaman Alkitab
remaja yang sudah ada dengan melibatkan remaja dalam prosesnya.
3.
Pelayanan atau sumber-
sumber yang mudah dan
cepat diakses oleh
kelompok remaja untuk
menolong mereka
menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan sulit
yang mereka jumpai di dalam
pembacaan Alkitab.
Menariknya, Gereja dan pemimpinnya tidak dilihat memiliki peran utama dalam hal
keadilan di masyarakat,
Remaja Indonesia yang lebih netral terhadap keadilan
berpendapat bahwa posting di media sosial hal yang
penting untuk mengatasi masalah ketidakadilan.
Menariknya, mereka juga menekankan hal ini sebagai
sebuah tindakan yang perlu dilakukan oleh Gereja.